Universitas Korea Tidak Menerima Pelaku Kekerasan, "The Glory" Menjadi Pelajaran

The Glory bisa menjadi pelajaran dalam kasus perundungan dan kekerasan di Korea Selatan. Pelaku kekerasan sekolah sebagian besar bukannya siswa bodoh. Rata-rata pelaku kekerasan di Korea Selatan termasuk siswa pintar dan ingin masuk universitas bergengsi.

Universitas Korea mengambil kebijakan bersejarah dalam proses penerimaan mahasiswa. Universitas paling bergengsi di Korea Selatan itu memutuskan tidak menerima calon mahasiswa dengan catatan sebagai pelaku kekerasan di sekolah. 

sumber : netflix

Rektor Universita Korea, Kim Dong Won dalam wawancara dengan E-Daily, seperti dilansir Insight Korea menekankan perlunya tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan di sekolah. Dia menyatakan bahwa meskipun seorang siswa dengan riwayat kekerasan di sekolah mencapai nilai kelulusan di CSAT, mereka harus didiskualifikasi dari penerimaan.

Kebijakan Universitas Korea merupakan langkah yang tepat dan dapat ditiru oleh universitas lainnya. Perilaku kekerasan tidak dapat ditolerir dan tidak ada tempat bagi pelaku kekerasan. 


 


Related Posts